• Today: May 04, 2025

Nilai-nilai Syahrul Ramadhan

04 May, 2025
76

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT. atas segala kenikmatan yang diberikan kepada kita semuanya. Diantara kenikmatan tersebut Allah SWT. mempertemukan kita pada Bulan Ramadan, sebuah bulan yang penuh keutamaan dan fadhilah. Pada bulan ini syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, di dalamnya ada sebuah malam yang keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Di dalamnya ada berbagai ibadah baik wajib maupun sunnah. Semoga kita adalah bagian yang mendapatkan  fadhilah-fadilah ini. Dan semoga kita bukan termasuk yang Nabi Muhammad SAW. sabdakan:

مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: ”Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya, maka berarti dia telah terhalang dari kebaikan” (HR Imam Annasai)

Bulan Ramadan adalah syahrul tarbiyah, yakni bulan pendidikan. Dalam bulan ini, kita umat Islam dididik dan dibiasakan banyak hal kebaikan. Tujuan pendidikan dalam puasa ini adalah untuk kebaikan hamba, agar menjadi hamba yang bertakwa. Sebagaimana firman Allah Swt. dalam surat Albaqarah ayat 183:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Sudah barang tentu takwa yang diharapkan adalah takwa yang sebenar-benar takwa sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Q.S Ali Imran ayat 102:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Takwa dengan sebenar-benar takwa mentaati perintah Allah SWT. dan meninggalkan larangan dengan setulus-tulusnya. Takwa dalam keadaan sendiri maupun bersama orang banyak. Takwa dimanapun dan kapanpun.

Rasulullah saw. bersabda dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan ikutilah perbuatan kejelekan dengan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.” (HR Imam Tirmidzi)

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan bagi orang-orang yang beriman agar senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip ketakwaan untuk menjadi muslim yang istiqomah hingga datangnya kematian.Perintah untuk memperoleh keselamatan dunia akhirat terdapat dalam Alquran surat Ali Imran ayat 102:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۝١٠٢ 

Artinya:Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim.(QS Ali-Imran ayat 102)

Kata haqqa tuqatih 'sebenar-benar takwa' mengisyaratkan kepada kita untuk melaksanakan  segala kewajiban takwa  kita dan mengerahkan segala daya-kemampuan agar dapat melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya secara keseluruhan. Sementara kata tamutunna 'janganlah kamu mati' mengultimatum agar kita waspada sebelum datangnya kematian untuk senantiasa memeluk agama Islam dengan konsekuensi menjalankan syari'at.

Mari kita menjaga nilai-nilai Ramadhan yang telah banyak mengajarkan tentang amal shaleh yang mestinya terus kita jalankan. Ramadhan sebagai madrasah bagi orang-orang beriman menghasilkan beragam nilai-nilai yang positif bagi kehidupan. Buka 'tujuan akhir' dari kewajiban berpuasa di bulan Ramadhan adalah untuk mencetak insan yang bertakwa? Tentu, jawabannya pasti "ya", karena dalilnya qath'iy yang bersumber dari Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣

Artinya :Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang  sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q S.Al-Baqarah :183 )

Karena itu sekalipun Ramadhan berakhir, namun hak-hak Allah atas kita tidaklah ikut berakhir, kecuali dengan kematian. "Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian)," firman Allah SWT dalam Al-Quran surat Al-Hijr ayat 99. Dengan bertakwa kepada Allah tidak terbatas ruang dan waktu: dimanapun dan kapankan tetap harus dijalankan. Di luar bulan Ramadhan kita harus tetap memperbanyak ibadah serta meningkatkan kualitasnya. Mempertahankan nilai-nilai yang baik -seperti qiyam al-lail (shalat malam), shaum (puasa), dan tilawah al-Quran (membaca, merenungi, dan mengamalkan isi kandungan Al-Quran) menjadi sangat penting dalam menyongsong masa depan yang gemilang.

Musibah(ujian ) terbesar dalam hidup ini adalah jika Allah berpaling dari kehidupan kita. Sungguh disayangkan jika Allah membiarkan kita melakukan perbuatan maksiat dan dosa. Na'udzubillah, kalau kita disibukkan dengan hal-hal yang tidak bermanfaat maka marilahlah kita senantiasa  berjuang untuk  kembali ke jalan Allah yang benar!

Dalam  hadits  yang diriwayatkan oleh Bukkhari muslim Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kita untuk beramal secara rutin meski sedikit: ahabbu al-a'mal ila Allah adwamuha wa in qalla. Tentu ajaran ini mendorong kita untuk terus berbuat baik, walaupun sedikit dan kecil. Bisa jadi amal yang tampaknya 'sepele', namun bisa jadi memiliki dampak yang besar dan bobot yang berat. Hendaknya harus kita ingat, setiap amal landasannya adalah niat. Niatnya kita tujukan semata-mata mengharapkan ridha Allah Ta'ala. Jangan sampai kita beramal, tetapi tidak bernilai di sisi-Nya.

Marilah kita selalu  terus berbuat baik dan senantiasa berada dalam ketaatan: taat melaksanakan perintah dan taat menjauhi larangan. Dunia adalah waktu untuk beramal dan akhirat adalah waktu mempertanggungjawabkan amal. Mumpung masih ada kesempatan hidup di dunia, berbuatlah yang terbaik karena penyesalan selalu datang kemudian sebelum terlambat, bersegeralah kembali ke jalan Ilahi.

Untuk menjadi insan yang bertakwa yang sebenar-benarnya ini, dengan kasih sayang Allah SWT., Allah SWT., memberikan berikan petunjuk dan syariat-Nya. Salah satu dari tarbiyah Allah SWT. adalah melalui ibadah dalam bulan puasa. Maka satu bulan ini, kita para hambanya ditarbiyah oleh Allah SWT. melalui pembiasaan-pembiasaan dalam amalan ketaatan. Diantara nilai-nilai tarbiyah dalam Bulan Ramadan adalah:

v  Tarbiyah dalam aqidah dan mentauhidkan Allah SWT.

Ibadah puasa merupakan ibadah yang Allah perintahkan. Allah SWT. mewajibkan hambanya untuk berpuasa dalam Bulan Ramadan, termasuk bagian tauhid rububiyah. Karena termasuk dari tauhid rububiyah adalah Allah SWT. mengatur dengan hukum dan syariat-Nya. Dari sisi hamba, beribadah puasa karenaa Allah semata adalah bagian dari tauhid uluhiyah, yakni mengesakan Allah SWT. dalam beribadah. Ibadah puasa ini merupakan ibadah yang mempunyai karakter yang tidak bisa dilihat. Hal ini berbeda dengan ibadah-ibadah lain seperti shalat maupun haji, yang bisa dilihat oleh mata.

Maka karena kekhususan ibadah puasa ini, Allah SWT. memuji orang yang berpuasa, sebagaimana hadis Rasulullah SWT. yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dalam hadis qudsi:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: Rasulullah saw. bersabda, “Allah berfirman,’semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Puasa itu bagi-Ku dan Aku memberi balasan dengannya” (HR Imam Al-Bukhori)

v  Tarbiyah istiqomah dalam beribadah

Dalam Bulan Ramadan ini, kita dididik untuk istiqamah dalam beribadah, baik yang bersifat wajib maupun sunnah. Sebagai contoh ibadah puasa, kita lakukan terus menurus setiap hari tanpa ada libur, kecuali ada yang uzur. Juga shalat fardhu serta shalat tarawih yang kita lakukan setiap malam secara berjamaah.

Juga, dalam Bulan Ramadan ini, kita rutinkan membaca Al-Quran, baik setelah tarawih, sebelum sahur, maupun setelah subuh. Ini merupakan pembiasaan untuk istiqamah. Karena pada hakikatnya istiqamah adalah ibadah itu dilakukan secara kontinyu. Oleh karenanya hendaknya kita menjaga nilai istiqamah pada  Bulan Ramadan ini. Jangan sampai semangat hanya diawal saja, namun setelah itu tidak bersemangat lagi.

v  Tarbiyah berakhlaqul karimah

Satu bulan ini kita dididik untuk berakhlaq yang baik. Puasa sejatinya tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga dan juga menahan syahwat tidak berhubungan dengan suami istri, namun puasa juga menahan semua anggota badan ikut berpuasa. Mata ikut berpuasa dari melihat hal-hal yang dilarang. Telinga ikut berpuasa dari mendengar hal-hal yang tidak baik. Lisan juga berpuasa dari perkataan keji dan kotor serta perkataan dusta. Begitupun juga tangan dan kaki ikut perpuasa, dengan menggunakan hanya untuk kebaikan.

Hatipun diarahkan untuk tunduk serta menghilangkan dari penyakit-penyakit yang mengotorinya seperti takabur, riya, hasad, pemarah dan penyakit hati lainnya. Maka dengan puasa yang demikian ini, kita akan terdidik dan dibiasakan berakhlaq yang baik, seperti jujur, sabar, qanaah, tidak mudah marah, tawadhu’, tidak mudah dengki, membantu orang lain dan sebagainya.

v  Tarbiyah tepat waktu

Juga dalam ibadah-ibadah dalam Bulan Ramadan ini ada nilai pendidikan untuk membiasakan tepat waktu. Ketika buka puasa disunnahkan untuk dikerjakan diawal waktu. Dan ketika sahurpun ada batasan untuk kita tidak boleh makan dan minum lagi yaitu pada terbit fajar. Di samping itu juga, pada Bulan Ramadan ini selalu berusaha untuk mengikuti jamaah shalat fardhu dan juga shalat sunnah tarawih yang kesemuanya sudah terjadwal sesuai waktunya. Maka ketika kita membiasakan diri untuk tepat waktu, insyaa Allah akan menginternalisasikan dalam diri kita.

 

v  Tarbiyah untuk menuntut ilmu

Nilai pendidikan lain dalam Bulan Suci Ramadan ini adalah menuntut ilmu. Di hampir setiap masjid, ada kajian singkat menjelang atau setelah shalat tarawih dan juga kajian ba’da subuh.  Setiap hari mengikuti dan mendengarkan ceramah singkat ini bagian dari pendidikan menuntut ilmu. Belum lagi, ada pengajian juga menjelang buka puasa. Maasyaa Allah, sangat luar biasa gerakan menuntut ilmu dalam Bulan Ramadan. Jika kebiasaan berbagi dan menuntut ilmu ini terus dibudayakan, insyaa Allah akan menjadi kekuatan peradaban bagi kaum muslimin, bangsa, dan negara.

Selamat menjalankan Ibadah Puasa 1445 Hijriyah.

 Penulis: Nur As’adah (Guru Fiqih MTsN 1 Flotim)

Editor: diLadica

Comment